Selasa, 03 Desember 2013

PENGORBANAN SEORANG IBU(bikin nangis bacanya)?


Di sebuah kerajaan, hiduplah
seorang ibu dan anak laki-laki satu-
satunya, sementara suaminya telah
lama meninggal karena sakit. Anak
lelaki itu sayangnya mempunyai
perilaku buruk, tukang bikin onar,
melakukan berbagai tindak kriminal
dan semacamnya.
Sang ibu beberapa kali menasehati
agar anaknya tidak melakukan
berbagai hal buruk lagi, namun
sayang semua itu tidak didengar.
Sampai suatu saat, si anak
melakukan perampokan dan
pembunuhan secara sadis.
Masyarakat yang sudah geram
dengan tingkahnya segera
menangkapnya dan menyerahkan
pada sang raja untuk diberi
hukuman. setelah berbagai
pertimbangan dan laporan dari
masyarakat, akhirnya diputuskan si
anak akan dihukum mati.
Mendengar anaknya akan dihukum
mati, sang ibu langsung menemui
raja, walau seburuk apapun prilaku
anaknya, kasih sayangnya tak pernah
hilang. Dihadapan raja, sang ibu
bersimpuh dan bersujud memohon
pengampunan. Raja bukannya tak
kasihan atau iba pada ibu itu namun
kesalahan anak sang ibu sudah
terlalu besar, oleh karena itu
dengan meminta maaf pada ibu itu,
raja mengatakan tak bisa memberi
pengampunan, anak sang ibu tetap
akan dihukum mati besok pagi tepat
saat lonceng kerajaan pertama kali
berbunyi.
Keesokan pagi semua orang sudah
berkumpul dilapangan untuk
menyaksikan jalannya hukuman mati
mereka hanya tinggal menunggu
lonceng kerajaan dibunyikan. Namun
aneh, sudah lewat beberapa menit
dari waktu seharusnya, tetapi
lonceng tak juga berbunyi. maka
raja dan beberapa orang segera
memeriksa kenapa lonceng tak juga
berbunyi
Di menara lonceng, petugas yang
seharusnya membunyikan lonceng
juga merasa heran, ia sudah menarik
tali lonceng beberapa kali namun tak
ada suara nyaring yang keluar. Raja
kemudian memerintahkan seseorang
untuk naik memeriksa lonceng.
Belum juga lonceng diperiksa, tiba-
tiba dari tali lonceng mengalir darah
segar. Dan ketika diperiksa ternyata
darah itu berasal dari ibu si
terhukum mati, ia mengikatkan diri
di bandul lonceng, sehingga ketika
tali ditarik, kepalanya lah yang
menghantam dinding lonceng. ia
melakukan itu semua sebagai upaya
terakhir untuk menyelamatkan
anaknya walalupun hanya beberapa
menit.
Sang anak meraung raung menangis
menyesali semua perbuatannya, dan
besarnya kasih sayang ibunya
walaupun ia sering berbuat jahat.
Hari itu tak ada seorangpun yang tak
meneteskan air mata.
Sobat, jangan pernah sia-siakan apa
yang telah orang tua kita berikan
kepada kita. Hargailah apa yang
telah mereka lakukan terhadap kita,
semua itu mereka lakukan hanya
demi kebahagiaan untuk kita,
mereka siap lapar untuk
kekenyangan kita, siap kedinginan
agar kita kehangatan, dan siap
menderita demi melihat kita bahagia.
Begitu besar pengorbanan yang
telah mereka berikan. Sudahkan
kita mampu untuk membalas
semua yang telah mereka berikan
untuk kita ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar